Sunday, January 09, 2005

Kisah seorang korban bencana

Sumber: Radio Nederland


...Seorang korban bencana yang saat ini berada di kota Tebing Tinggi, Intan Muwaini, 49, seperti yang dituturkan adiknya H. Rahmad Suprapto SH menceritakan pengalamannya, meninggalkan daerah bencana melalui pesawat udara. Kata dia, pada hari Sabtu sore sekitar pukul 17 ia menaiki sebuah pesawat udara yang tidak ada nama maskapai perusahaan itu, walau dari tanda di dalam pesawat, merek perusahaan yang tertinggal masih ada di bandara Sultan Iskandar Muda.

Semula dia harus mengeluarkan kocek 180 ribu tiap orang. Namun sesampainya di ruang tunggu, beberapa petugas pesawat itu menyampaikan, pesawat ini khusus untuk misi kemanusiaan dan tidak dikutip bayaran. Dengan terpaksa dirinya harus mengaku tidak bayar agar dia bisa berangkat. Dia berangkat bersama puluhan pengungsi yang rata-rata mengalami kondisi parah, seperti trauma berat, luka berat dan banyak anak-anak.

Kemudian di atas pesawat para penumpang pun ditawarkan untuk berobat ke mana saja. Bisa berobat ke Penang, Jakarta, Medan atau di kota mana pun dengan biaya yang ditanggung misi kemanusiaan tersebut. Penawaran yang langsung kepada penumpang ini disampaikan jaminan bahwa misi kemanusiaan mereka memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap seperti dokter, rumah sakit dan dana.

Dari penawaran ini, kata dia, banyak yang kemudian tertarik dan ikut, tapi ada juga yang menolak. Lalu ketika mendarat di bandara Polonia, Medan malam hari, mereka yang menerima penawaran tersebut sudah ada yang menyambut dan berangkat bersama misi kemanusiaan tersebut ke tempat yang tidak jelas.... selengkapnya...

Kita hanya bisa menduga-duga kemana mereka dibawa pergi.. kalau hal ini bisa terjadi dengan korban dewasa, bagaimana dengan anak-anak yang tidak tahu apa-apa?? semoga Allah swt. melindungi saudara-saudara kita yang sedang ditimpa cobaan di sana. Amien.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home